Di bulan suci Ramadhan, semua warga muslim berpuasa penuh dari pagi hingga sore.
Tapi setiap negara punya cara masing-masing buat merayakannya. muti
foto: dok. boston.com, flickr, wordpress, upi.com, imeu.net
Palestina: Palestina sering mengadakan iftar atau buka puasa massal. Paling enggak,
sekitar 3000 orang berkumpul untuk menikmati hidangan berbuka. Umumnya dibuka
dengan cemilan manis bernama falafel.
Bangladesh: Ramadhan jadi perayaan penting buat warga Bangladesh. Ini kesempatan
mereka saling mengunjungi keluarga dan makan bareng. Makanan khas buka puasa
adalah jilapi (sejenis manisan). Sering juga diadakan bazaar menjelang buka puasa tempat
berbagai jenis makanan dijual. Di Dhaka, bazaar bertempat di Old Dhaka atau di Chakbazar.
Sebagian besar makanan yang dijual adalah makanan tradisional seperti kebab, domba
panggang, chicken bhunna curry dan menu lain yang umumnya terbuat dari daging domba
dan kambing dicampur nasi dan kacang.
India: Penduduk muslim di India biasanya tinggal di India Selatan. Mereka menyebut
Ramadhan dengan sebutan Ramazan. Menjelang bulan Ramadhan, para pria menghiasi
mata mereka dengan kohl (sejenis celak mata). Penjualan bihun juga meningkat, karena
menu ini sering dijadikan menu berbuka puasa. Selain berbuka dengan buah-buahan manis,
warga India menikmati ghangui (sejenis sup yang dibuat dari terigu, beras dan potongan
daging). Sup ini selalu disediakan di setiap mesjid, lho.
Mesir: Dengan bangga orang Mesir bilang ‘kalian belum menikmati Ramadhan, kalau
belum ber-Ramadhan di Mesir.’ Perayaan Ramadhan sudah dimulai sejak hari pertama
sahur. Sejumlah anak muda menabuh gendang untuk membangunkan orang sahur.
Setelah berbuka, para ibu bersama anak-anak kecil keliling kota membawa fanous
(sejenis lentera). Kalau dulu fanous terbuat dari gelas dan bercahayakan lilin, sekarang
sudah dibuat dari plastik dengan cahaya lampu kecil. Toko-toko seluruh Mesir menjual
fanous dengan model dan harga yang bervariasi.
Albania: Sebagai salah satu negara di Eropa yang penduduk muslimnya mayoritas,
suasana Ramadhan terasa di Albania. Dulu, enggak banyak penduduk di sana yang
pergi ke mesjid karena kehidupan beragama dilarang di Albania. Tapi sejak 10 tahun
terakhir semakin banyak orang berani ke mesjid. Sahur dan buka ditandai dengan
bunyi londra (sejenis drum dari kulit kambing). Tradisi ini meminjam tradisi orang
gypsi. Menu buka khas Albania adalah byrek (semacam kue pie berisi daging dan
bayam) dan roti pitta yang diolesi keju, krim, mentega atau selai.
Bosnia: Untuk mengawali bulan suci ini, seluruh warga di Bosnia membersihkan
diri dengan air di sebuah gua. Mereka percaya menggunakan air natural dan berdoa
di gua bisa memancarkan inner beauty sekaligus membawa kesuksesan. Menjelang
puasa, sekitar 30.000 orang berdoa di gua yang terletak di Kladanj, 50 km dari
Sarajevo. Hidangan utama berbuka adalah roti pitta yang dinikmati dengan olesan
mentega, krim atau keju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar