Minggu, 23 Februari 2014

Sekilas tentang Zuhud



Assalamu’alaikum sahabat..
Aku mau share sedikit tentang sesuatu, yaitu tentang Zuhud (zuhud terhadap dunia). Alhamdulillah materi ini aku dapatkan saat liqo di kampus, beberapa hari yang lalu. Mungkin sebagian besar sahabat sudah pernah mendengar kata Zuhud (karena ada di pelajaran Pendidikan Agama Islam baik smp maupun sma), aku pun begitu, sudah pernah mendengar dan mempelajarinya semasa sekolah duluuu..hehe *padahal baru lulus sekolah tahun kemarin*  tapi.. nggak apa2 lah yaa aku tulis lagi disini, sebagai pengingat bagi sahabat yang sudah agak lupa dan supaya yang masih ingat tambah semangat dalam ber-Zuhud di dunia! Hehe ^^
Okedeeeh, inidia intisari dari materi tentang Zuhud..

ZUHUD

Dari Abu Abbas Sahl bin Saad Assaidi radhiallahuanhu dia berkata : seseorang mendatangi Rasulullah shollalohu alaihi wasallam, maka beliau berkata : wahai Rasulullah, tunjukkan sebuah amalan yang jika aku kerjakan , Allah dan manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda : Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai manusia.
(Hadits hasan riwayat Ibnu Majah dan lainnya dengan sanad hasan)

 Waah... enak banget ya, hanya tinggal ber-zuhud kita akan mendapatkan cinta Allah! Bahkan juga cinta manusia. Eits, ya memang benar kalo kita zuhud, insyaa Allah kita akan mendapat cinta-Nya, tapi gak bisa juga dibilang ‘hanya ber-zuhud”. Kalo sahabat tau.. jadi seorang zahid itu tidak mudah lho, ada  ketentuan2nya juga. Tapi untuk permulaan, ayo kita bahas makna dari zuhud itu dulu yaa

Zuhud menurut bahasa artinya menolak segala sesuatu yang remeh. Pada hadits sebelumnya dikatakan “...zuhudlah terhadap dunia...”, maka dapat kita simpulkan bahwa sesungguhnya dunia adalah hal yang remeh (dalam arti tidak menolak dunia namun tidak memprioritaskan atau tidak menomorsatukan, bukan karena  itu remeh maka dilakukan seenaknya).  Ya ngga sih? Kalo ngga percaya coba cek hadits dibawah ini

Tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan ibarat seseorang di antara kalian yang memasukkan jari-jemarinya ke dalam lautan samudera, maka lihatlah apa yang diperoleh darinya.” (HR Muslim)

Tuh kan, dunia aja Cuma seperti air celupan jari kita, tapi akhirat itu adalah lautnya, Subhanallaah dari perbandingan itu aja kita bisa liat betapa jauhnya perbandingan dunia dan akhirat itu. Mungkin akhirat itu dunia pangkat triliunan kali yah. Wah ngga bisa ngebayangin deh, betapa luas akhirat itu baik ukuran dan waktunya. Perbandingan waktunya aja dunia: akhirat = 1 : 1000 tahun. Subhanallah.. pantesan aja kita harusnya lebih menomorsatukan akhirat.!

Nah dari analogi2 tadi, udah terasa ‘kan bahwa dunia itu remeh (banget) sehingga rasul memerintahkan kita untuk zuhud terhadap dunia. Tidak hanya untuk orang yang kaya (harta) tapi  juga untuk kita semua. Emang sih susah banget kayanya zuhud terhadap dunia. Tapi kalo kita berniat dan berusaha melakukannya Insyaa Allah akan dibantu oleh Allah. Yuk sama-sama kita zuhud terhadap dunia . kita bisa contoh perilaku Rasulullah, yaitu tidak menolak yang ada dan tidak memaksakan yang tidak ada.



3 Makna Zuhud
1>     Zuhud lebih meyakini keberadaan yang ada di sisi Allah daripada yang ada di tangannya. Misalnya adalah orang yang suka bederma sehingga ia tidak berat menyedekahkan hartanya dengan meyakini bahwa segala sesuatu yang ada ditangannya itu adalah hanya titipan Allah semata, bukan miliknya. Ia meyakini balasan yang akan diterimanya di akhirat kelak yang akan benar-benar menjadi milliknya.
2>     Jika seseorang mendapatkan musibah kehilangan sesuatu di dunia maka ia tidak meraung-raung dalam kesedihannya, namun lebih baik bersabar.
3>     Baik pujian / cercaan tidak memengaruhi prinsipnya yang benar dan tidak pula memengaruhi kualitas amalnya karena lebih  mementingkan akhirat bukan pujian/cercaan manusia


Macam-Macam Zuhud
Ø  Zuhud terhadap kemusyrikan. Hal ini adalah wajib! Termasuk dosa besar kalo kita melakukannya, na’udzubillaahi min dzaalik..
Ø  Zuhud terhadap perkara-perkara yang dilarang
Ø  Zuhud terhadap perkara-perkara yang diperbolehkan
Hayoo bingung ya sama poin 2 dan 3? Jadi gini biar mudah, baca nya :
Poin 2 : Menolak / Menganggap remeh perkara yang dilarang sehingga kita tidak melakukannya karena tidak ada gunanya. (ngerti ya...)
Poin 3 : menolak/ menganggap remeh perkara yang diperbolehkan. Maksudnya, meskipun hal tersebut diperbolehkan maka kita tidak boleh berlebihan dalam melakukannya karena Allah tidak menyukai hal-hal berlebihan. Nanti jatuhnya malah dosa kalo kita melakukann  sesuatu berlebihan. Contohnya nonton tv. Itu diperbolehkan, tapi kalo nonton tv dari pagi hingga pagi lagi, ngga makan, ngga sholat, dan akhirnya membuat badan jadi sakit, hati-hati, bisa jadi malah menimbulkan dosa karena mendzolimi diri sendiri.

Kesimpulannyaaa.. zuhud terhadap dunia itu adalah tidak menomorsatukan dunia melainkan akhirat kelak yang nantinya kita akan tinggal selamanya disana. Karena di dunia kita cuma sebentar (inget analogi air laut tadi), jadi kita harus persiapkan bekal kita untuk akhirat nanti. Dimana? Di dunia, karena dunia adalah tempat persinggahan kita mengumpulkan bekal amalan2  sholih untuk hidup selamanya di akhirat.
Wallahu’alam

Nah itu dia sekilas tentang zuhud mudah-mudahan bisa menambah pengetahuan  dan bisa bermanfaat untuk sahabat-sahabat. Kebenaran hanya milik Allah dan mohon maaf kalo ada kesalahan..

Wassalamu’alaikum. Semangat !